Marketing Mix, Strategi Pemasaran Sukses
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah strategi pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipergunakan oleh perusahaan dalam pencapaian sasaran dari tujuan perusahaannya. Melalui pemanfaatan kombinasi dari variabel-variabel seperti harga, produk, promosi, dan saluran distribusi agar dapat memuaskan konsumen secara lebih baik dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya.
Pengertian Marketing Mix
Seperti diketahui bahwa pemasaran sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Akan tetapi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran bukanlah hal mudah. Semua anggota perusahaan harus ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu volume penjualan barang dan jasa banyak tergantung pada beberapa faktor. Antara lain: kualitas produk dan penampilan produk, serta cara penyampaian hingga sampai pada konsumen dan harga yang diterapkan perusahaan.
Semua faktor yang dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa dikenal dengan istilah marketing mix. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dari marketing mix, berikut definisi bauran pemasaran dari para ahli.
Menurut William J. Stanton (1996, 45) menyebutkan :
“Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah istilah yang dipakai dalam melukiskan kombinasi dari keempat masukan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan. Keempat elemen tersebut adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.”
Menurut Marius P. Angiopora, SE (1999, 24) menyebutkan :
“Marketing Mix (bauran pemasaran) adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam sasaran pasar (target market).”
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Marketing Mix merupakan sekumpulan variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipergunakan oleh perusahaan dalam pencapaian sasaran dari tujuan perusahaannya, melalui pemanfaatan kombinasi dari variabel-variabel seperti harga, produk, promosi, dan saluran distribusi agar dapat memuaskan konsumen secara lebih baik lagi dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya.
Strategi Marketing Mix
Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat variabel-variabel yang tercakup dalam strategi marketing mix, antara lain:
Kebijaksanaan Produk (Product)
Di dalam strategi bauran pemasaran, strategi ini merupakan unsur yang paling penting. Sebab dengan produk inilah perusahaan pertama kali akan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan atau yang akan dipasarakan akan menemukan penetapan harga, menentukan kegiatan promosi, dan cara penyalurannya. Jika keputusan produk sangat baik, maka sangat menguntungkan bagi perusahaan dan memudahkan perusahaan dalam menetapkan keputusan tentang variable lainnya. Karena walaupun harga yang ditetapkan perusahaan relative rendah, tetapi kurang memenuhi keinginan konsumen, perusahaan akan tetap gagal.
William J. Stanton (1996, 223) menyebutkan:
“Product adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise perusahaan, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pebeli sebagai sesuatu yang biasa memuaskan keinginan.”
Pada umumnya produk dapat dibedakan atas:
- Produk inti, yaitu manfaat ini yang pada hakekatnya dibeli oleh pembeli,
- Formal, yaitu pengemasan dari produk intinya, yang menyertai produk tersebut,
- Produk tambahan, yaitu tambahan bagi produk dengan jasa yang menyertainya seperti: pelayanan pemeliharaan, pengangkutan Cuma-Cuma dan sebagainya.
Perencanaan produk mencakup seluruh kegiatan yang memungkinkan suatu perusahaan menentukan produk apa saja yang akan dipasarkan. Pengembangan produk dalam hal istilah ini yang terbiasa meliputi kegiatan-kegiatan teknis seperti riset produk dan desain.
Setelah diadakan perencanaan dan pengembangan produk yang baik sampai dengan produk siap untuk dipasarkan terdiri dari keputusan untuk:
- Menambah produk baru
- Pemberian merk
- Kemasan
Faktor-faktor mutu, ciri-ciri, model dan sebagainya
- Atribut, meliputi mutu, ciri-ciri model dan sebagainya.
- Merk/Kemasan, meliputi tanda, lambang, wadah atau bungkus, kartu yang ditempelkan pada produk atau tulisan terperinci lainnya.
- Jasa pelayanan, aspek bantuan sesudah penjualan, seperti pemasangan, reperensi, dan lain-lain.
Kebijakan Harga
Harga adalah sejumlah uang untuk mendapatkan suatu barang. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga sebuah produk dan jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar.
Menurut Drs. Basu Swasta Dh, MBA (1984, 147) :
“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.”
Kebijakan dalam penetapan harga terhadap suatu produk tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan perusahaan secara keseluruhan. Karena harga mempengaruhi posisi persaingan dan bagian atau saham pasar dari perusahaan. Dengan demikian sebelum diambil keputusan untuk menetapkan harga haruslah diketahui dahulu tujuannya.
Kebijakan Promosi
Mengembangkan keinginan para calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan, hal ini dapat dilakukan dengan promosi. Promosi menunjuk pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkonsumsikan perbaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen untuk membeli.
Kebijaksanaan Saluran Distribusi
Setelah produk dikembangkan dan harga ditetapkan selanjutnya bagaimana perusahaan melemparkan produknya ke pasar, sehingga dengan demikian konsumen dapat mudah memperolehnya. Bila produsen mengharapkan konsumen tetap setia pada produk yang dihasilkan, maka harus mengusahakan agar produk yang dihasilkannya mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang diinginkan konsumen.
Kebijaaksanaan Partisipasi
Kebijaksanaan partisipasi menyiratkan perubahan jasa perlu memilih, melatih dan memotivasi karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen secara efektif, serta seluruh personal pendukungnya agar kerja sama sebagai suatu tim guna memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap personal harus berorinetasi kepada konsumen, karena kalau tidak demikian jasa yang tingkatnya tinggi dan konsisten tidak akan berwujud. Memiliki departemen pemasaran yang melakukan pemasaran secara tradisional saja belum cukup kalau departemen-departemen lainnya berjalan sendiri-sendiri.
Kebijaksanaan Proses
Manajemen harus menetapkan prosedur-prosedur untuk perencanaan dan implementasi untuk suatu jasa.
Proses jasa dalam hal ini terdiri dari:
a. Proses Pemasaran, meliputi:
- Riset Pasar dan Analisis: Penetapan kebutuhan dan harapan-harapan yang relevan terhadap jasa yang ditawarkan, konsultasi denagn semua fungsi yang terkait dalam organisasi guna menegaskan komitmen mereka dan kemampuan untuk memenuhi persyaratan kualitas jasa.
- Laporan Singkat Jasa : Mendefenisikan kebutuhan pelanggan dan kapabilitas organisasi jasa.
b. Proses Desain, meliputi:
- Spesifikasi Jasa; harus mengandung suatu persyaratan yang tepat dan lingkup jasa yang diberikan
- Spesifiaksi Penyerahan Jasa : harus terdiri dari prosedur-prosedur penyerahan jasa yang menggambarkan metode-metode yang dipergunakan dalam proses jasa.
c. Proses Penyerahan Jasa
Manajemen harus menetapkan tanggung jawab spesifik kepada semua personel yang menerapkan proses penjualan jasa. Penilaian kualitas harus membentuk suatu bagian integral dari operasi penyerahan jasa. Penilaian pelanggan adalah ukuran mutlak dari kualitas jasa.
d. Analisis Performansi dan Perbaikan Jasa
Suatu evaluasi terus-menerus dari operasi proses jasa harus dipraktekkan untuk mengidentifiaksi dan secara aktif mencapai kesempatan. Penetapan suatu system informasi untuk pengumpulan dan penyebaran data dari semua sumber-sumber yang relevan dan harus ada program perbaikan kualitas jasa secara terus-menerus.
Kebijaksanaan Hubungan dengan Masyarakat
Dalam pemasaran jasa, kenyataan bahwa mutu jasa yang diberikan sangat bergantung kepada mutu pelayanan yang diberikan. Dalam pemasaran jasa, mutu jasa tidak terlepas dari cara pemberi jasa menyediakan jasa tersebut. Hal ini juga menyangkut unsur-unsur phisik yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh nasabah dan calon nasabah.