Kemristekdikti Dorong Hilirisasi Inovasi
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berupaya menggenjot munculnya inovasi guna meningkatkan daya saing bangsa. Penelitian dan riset di Indonesia sendiri sangat banyak, sehingga perlu adanya hilirisasi inovasi supaya dapat dimanfaatkan secara luas.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe mengatakan, hilirisasi inovasi tidak mudah karena suatu penelitian tidak bisa langsung digunakan masyarakat. Sehingga, menurut dia, harus ada proses dan model yang diupayakan.
“Menggunakan model intermediasi. Dalam istilah bisnis namanya inkubasi, yakni proses pematangan dari hasil teknologi. Kalau sudah matang, teknologi bisa dimanfaatkan masyarakat dan mereka bisa mengambil nilai tambahnya,” ujarnya di Gedung BPPT Kemristekdikti, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Jumain menjelaskan, peranan intermediasi diperlukan untuk mempertemukan A-B-G (Academician-Business-Government) dalam bentuk kerjasama operasional dengan inovasi yang nyata, bermanfaat, dan berkelanjutan. Sedangkan peranan inkubasi bisnis dilakukan dengan memberikan insentif bisnis bagi inovasi yang berbasis teknologi agar lingkupnya naik ke skala industri.
“Intermediasi merupakan jembatan awal, jangan sampai putus di tengah jalan. Perlu memperhatikan pemilihan inkubator. Sebab, inkubator inilah yang melakukan pembinaan dan mencari pasar,” imbuhnya.
Program insentif inkubasi bisnis teknologi sendiri bertujuan menumbuhkan perusahaan yang dibina supaya ikut mengembangkan perekonomian berorientasi global, serta membangun keunggulan kompetitif. Untuk merealisasikan program ini, Kemristekdikti akan menyelenggarakan Pameran Indonesia Innovation & Innovators Expo (I3F) 2015 pada 19-22 November 2015 di The Spotex Hall Lantai 3A East Mall Grand Indonesia, Jakarta.
“Selain dibuka oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir, kami juga bersinergi dengan kementerian lain, yakni Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Diharapkan pameran bisa menjadi tempat pertemuan antara pengusaha dan peneliti,” tutupnya.
Sumber: okezone